Menulis Puisi Menjadi Obat Psikologis
Menulis puisi atau karya sastra lainnya ,ada rasa nyaman tersendiri. Bagaimana kenyamanan itu bisa timbul? Jawabannya adalah kita menulis sama seperti sedang mengungkapkan hal terpendam, rahasia, privasi, dan kita tidak bisa menceritakan kepada orang lain. Biasanya ini identik dengan rasa sedih, kecewa, terluka. Orang cenderung menyimpan kepahitan dan membagikan hal menyenangkan, sementara menyimpan kepahitan terlalu lama juga tidak baik bagi kesehatan mental .Jika kita menulis dan mengekspresikan melalui puisi, maka perasaan sedih akan sedikit tersamarkan, kita menjadi lebih tenang , dan beban sedikit terangkat. Ketika menulis ini hanya Tuhan , diri sendiri, dan piranti menulis yang menjadi saksinya. Berikut ini ada beberapa tips berekspresi melalui puisi.
1. Mulailah menulis saat perasaan lebih tenang dan sudah terkendali
2. Jangan memaksa menulis puisi jika suasana diri masih beli kondusif
3. Gunakan diksi (pilihan kata) yang jarang di dengar oleh orang lain tetapi diksi itu menggambarkan kondisi emosional kita
4 . Biarkan tulisan mengalir sesuai perasaan.
Saya pernah mengikuti webinar menjaga kesehatan mental bersama komunitas psikologi Deepapsikologi dan psylution, bahwa ternyata ketika kita menulis emosi bergejolak dalam diri dapat di kontrol dan di ekspresikan dengan lebih elegan dan tentunya bermanfaat. Berikut beberapa manfaat menulis puisi
1. Relaksasi rasa
2 Perasaan lebih tenang
3. Emosi tersalurkan secara elegan dan positif
4.. Menjadikan kita lebih produktif dan bermanfaat
5. Menghasilkan suatu karya
Jika di rasa belum mampu menuliskan puisi dengan baik maka jangan ragu untuk bertanya pada orang lain yang mempunyai pengalaman menulis puisi. Jangan khawatir karya kita tidak disukai orang, yakinlah bahwa setiap karya akan menemukan peminatnya masing -masing. Berani menulis dan menjadi penulis versi diri sendiri lebih tenang daripada harus meniru atau berpura-pura menjadi penulis lain. Selektif menjadi salah satu kunci agar karya yang dihasilkan semakin baik. Apabila ada kritik dan saran membangun .
Berekspresilah sesuai dengan perasaanmu.Jangan biarkan kesedihan, kekecewaan berlarut dalam lubuk hati. Kesenangan juga harus terukir abadi agar suatu saat bisa bernostalgia kembali, berbagi indahnya perjalanan hidup kepada anak cucu. Aku sendiri cenderung lebih mudah menuangkan tulisan dalam bentuk puisi, terkadang tidak membutuhkan waktu lama untuk membuatnya. Jika keinginan menulis sedang membara dalam satu hari aku bisa menulis 3 sampai 4 puisi dengan panjang 1 bait(4 baris) hingga 4 bait (16 baris ) yang setara dengan satu lembar halaman untuk sebuah buku. Namun saat perasaan kurang stabil hanya satu puisi relatif singkat 4 baris dengan kosakata pendek. Jangan lupa bagi para penulis khususnya puisi seringlah menonton atau berpartisipasi dalam pementasan puisi agar yang terasah tidak sebatas kemampuan menulis tetapi kemampuan membawakan puisi sehingga berjalan harmonis dan lebih menarik.
Komentar
Posting Komentar