Berpaling (Move On)



Sebelum itu aku memilih tulisan dengan tema Move On yang berasal dari Komunitas Cengkerama Sastra yang sudah menjadi salah satu keluarga literasiku sejak tahun 2020 hingga kini. Alhamdulillah, silaturahmi dan semangat berkarya masih sama tak berkurang seperti halnya Komunitas One Day One Post. Sajian awalnya mungkin jauh dari sebuah cerpen tetapi inilah caraku untuk berekspresi menuangkan kisah dengan pengemasan versiku tanpa melupakan kaidah bahasa dan aturan menulis.

Berpaling atau berpindah dalam Bahasa Inggris "Move On" sebuah kata yang kini juga di adaptasi sebagai salah satu bahasa gaul (kekinian ) di Indonesia. Kata ini sering diidentikan dengan jalinan asmara yang sudah berakhir. Sehingga si jomlo dan jomlowati harus menata hati mencari pengganti yang dirasa bisa lebih baik. Dalam prosesnya, orang mencoba berpaling tak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi jika jalinan hubungan ini telah begitu lama , hingga secara tidak langsung membentuk ikatan batin . Aku melihat dan pernah mengalami sendiri, berpaling dari cinta pertama sangat susah. Butuh waktu dan beragam aktivitas untuk membuat kita sibuk sehingga bisa kembali membuka hati untuk memulai kisah baru.

Cinta pertama begitu melekat di hati. Dari sana aku dan kita semua mulai belajar memahami dan menerapkan bahwa manusia adalah makhluk sosial. Manusia tidak bisa hidup sendirian, ia membutuhkan teman , terutama teman hidup yang saling memahami dan mau diajak suka duka bersama. Senantiasa tertawa dan menangis bersama dalam satu irama. Faktanya berpaling tak selalu identik dengan cinta , ia adalah tindakan yang membutuhkan tekad kuat untuk membawa kita berubah menuju arah yang lebih baik.

Misalnya , ketika kita ingin pintar maka harus rajin belajar. Belajarlah dengan sungguh-sungguh sampai mulai merasakan manfaatnya. Walau sebenarnya tidak ada batasan waktu dalam belajar. Kemudian jika kita ingin memiliki tubuh ideal maka harus rajin berolahraga, mengkonsumsi buah dan sayur secara teratur, berpikir positif, dan istirahat yang cukup.

Ketika menuliskan renungan tentang berpaling ini. Aku menjadi teringat sebuah cerita sahabatku semasa SMA. Dia merasa kesulitan melupakan kekasihnya, padahal sudah putus dan membatasi komunikasi, tetapi rasanya sulit. Setiap kali membuka hati untuk kisah baru, dia terus saja teringat akan kisah lama. Akibatnya, hubungan baru tidak bisa berjalan baik sampai akhirnya kandas juga. Setelah aku mencoba untuk mempelajari kasus ini lebih dalam , temanku sulit move on karena dalam hati kecilnya masih tertaut dengan kisah masa lalu. Kisahnya belum bisa lepas dan dia sendiri belum melepaskan seluruh kenangan bersama mantan. Aku memakluminya, karena setiap orang mempunyai proses masingmasing..

Aku hanya mengimbau khususnya untuk diriku sendiri dan sesama. Jangan move on jika memang merasa kisah belum usai. Selesaikan dulu semua kisah masa lalu sampai hati merasa lega dan siap untuk membuka lembaran baru.

Move on sebenarnya kita berupaya untuk meninggalkan masa lalu tanpa menghilangkan kenangan yang sudah ada. Berpindah untuk mencari segala sesuatu yang lebih baik sehingga bisa menjadikan diri ini lebih baik lagi. Ingat bahwa kehidupan terus berjalan ke depan. Biarkan kenangan masa lalu sebagai pembelajaran dan jangan sampai terlalu mengusik perjalanan masa depan. Terkadang berpaling bukan berarti kita kecewa tetapi cerita perjalanan memang sudah mencapai batasnya. 

Beberapa tips agar kita lebih mudah "move on"

1. Batasi komunikasi 
2. Simpan rapat semua kenangan tentangnya 
3. Perbanyaklah berdoa meminta petunjuk dari Allah SWT Tuhan semesta alam agar mendapatkan hal yang lebih baik.
4. Bangun relasi pertemanan sehat 
5. Perbanyak berkontribusi dalam kegiatan positif 

"Sesuatu yang baik akan mendekat jika kita sering berinteraksi dengan orang-orang baik."

"Terkadang kita berpaling bukan berarti larut dalam kekecewaan tetapi kita juga harus menjaga kesehatan psikis."

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alasanku Menulis

Renungan Masa Depan #Tantangan1

Tokoh Inspirasiku Mas Jirfani