Belajar Menjadi Pemaaf


Setiap orang pasti pernah merasakan kecewa, sedih, hingga terluka akibat perkataan atau perbuatan orang lain terhadap diri kita. Perbuatan atau perkataan kurang baik , muncul secara sengaja maupun tidak. Luka timbul akibat senjata tajam , goresan benda kasar, dan tindak kekerasan  bisa disembuhkan dalam waktu relatif singkat  dengan perantara medis, tetapi kesakitan akibat lisan akan memerlukan waktu relatif lebih lama untuk bisa melupakan semua. Salah satu faktor penyebab luka karena lisan jauh lebih lama disembuhkan karena  perkataan bisa membekas di hati dan pikiran. Maka berhati-hatilah Ketika kita berbicara. Berusahalah agar kita bisa berpikir terlebih dahulu sebelum memutuskan berbicara.

Lisan merupakan salah satu karunia Tuhan sebagai perantara menyampaikan isi hati dan pikiran agar bisa dipahami oleh sesama manusia. Dengan perantara lidah, kita menjadi lebih leluasa berbicara. Namun bukan berarti kita bisa berbicara seenaknya. Jika kita masih anak -anak kadang "keceplosan " atau berkata agak "nyeleneh" mungkin bisa dimaklumi dan mendapat toleransi karena belum bisa membedakan baik dan buruk serta berpikir kritis. Sebaliknya, jika  yang melontarkan perkataan adalah orang dewasa yang memiliki pemikiran matang dan kritis maka akan membawa dampak signifikan, terutama terhadap lawan bicara . Terkadang ada yang menjadi sedih, trauma berkepanjangan, hingga depresi akibat lisan yang tidak bisa di kontrol

Menyadari bahwa manusia tidak luput dari salah dan lupa maka kita harus bisa melawan godaan nafsu angkara dengan sekuat tenaga. Jangan terlalu sering menperturutkan nafsu apalagi bila kondisi emosional sedang tidak stabil. Terkadang kita juga tidak menyadari kapan tindakan dan perkataan kita menyakiti sesama. Maka dalam kehidupan bermasyarakat sangat diperlukan kesadaran tinggi salah satunya dengan melakukan introspeksi. Jika kita merasa kecewa kemudian meluapkan melalui amarah, semua hanya akan sia-sia dan menambah dosa kita.. Sehingga belajar menjadi pemaaf dengan mulai berdamai dengan diri sendiri, lalu mudah memaafkan kesalahan orang lain itu akan menjadikan hati damai dan pikiran jernih dari segala bentuk penyakit hati.

Tidak mudah menjadi pribadi yang mudah memaafkan tetapi tidak ada salahnya kan kita belajar bersama.  Kita bisa memulainya dengan berdamai pada keadaan yang kita alami. Kita harus ingat bahwa segala sesuatu di dunia ini sudah ditetapkan garis takdirnya masing -masing . Kita tidak perlu kecewa berlarut-larut dengan masa lalu. Jadikanlah kesalahan masa lalu sebagai sebuah pembelajaran berharga untuk menyongsong masa depan lebih baik. Setelah kita berhasil berdamai dengan diri sendiri , mulailah memaafkan kesalahan yang telah dilakukan orang-orang kepada kita secara sengaja dan tidak sengaja. Tidak ada ruginya menjadi pribadi pemaaf terhadap orang lain karena pemaaf adalah salah satu jalan pembuka pintu surga.

Berikut ini adalah hikmah menjadi orang pemaaf antara lain 

1. Hidup akan selalu diliputi ketenangan 
2. Pikiran menjadi lebih jernih sehingga mudah fokus 
3. Mendapatkan pahala dan kasih sayang 
4. Rahmat Allah SWT Tuhan semesta turun dalam hati kita termasuk adanya malaikat Rahmat akan sering hadir di rumah kita 

Agar mudah memaafkan ingatlah selalu dosa -dosa kita sendiri dan berdoalah agar senantiasa dalam kebaikan.

Yuk Belajar Memaafkan 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alasanku Menulis

Renungan Masa Depan #Tantangan1

Tokoh Inspirasiku Mas Jirfani