Indahnya Memaafkan
Maaf sebuah kata yang tersusun dari 4 huruf M-A-A-F . Lisan setiap orang sangat mudah untuk mengucapkan kata"maaf" tetapi faktanya, tidak semua orang bisa mengaplikasikan kata itu dalam kehidupan sehari-hari. Aku mendefinisikan maaf sebagai sebuah ucapan dan tindakan memberikan pengampunan , menghapus kesalahan yang dilakukan oleh orang lain terhadap diri kita , dilakukan sengaja maupun tidak. Ketika kita memaafkan kondisi hati dan pikiran harus benar -benar jernih. Tidak ada lagi kecewa dan nafsu amarah. Kalaupun rasa itu masih ada, belajarlah untuk menyingkirkan sejenak dan jika perlu menghilangkan sama sekali. Itu akan membuat mental dan kondisi jiwa semakin baik dan lebih tenang. Memaafkan harus secara lahir dan batin. Jangan separuh. Manusia yang baik adalah manusia mampu menyeimbangkan kondisi lahiriyah dan batiniah termasuk ketika ada orang meminta maaf dengan sungguh-sungguh. Meminta maaf bisa dilakukan kapan saja dan dimana saja, karena kita manusia tidak terlepas dari lupa dan salah. Mudah memberikan maaf kepada sesama adalah bagian dari akhlak terpuji. Berikut ini adalah kisahku ketika Idulfitri lalu.
Sebulan lamanya berpuasa, mengekang segala bentuk godaan nafsu angkara. Takbir kemenangan telah berkumandang disetiap masjid , sebagai tanda ramadan usai berganti syawal menyapa semesta. Alhamdulillah puji syukur kepada-Mu . Engkau masih memberikanku kesempatan menyambut kemenangan bersama bapak ibu, sanak saudara, sahabat, dan sosok terkasih dalam hidupku.
Sungguh ini menjadi kebahagiaan tak terkira. Pagi syawal aku bersukacita , Ketika hendak mandi malah terjatuh di kamar mandi. Alhamdulillah lagi , kondisiku tidak apa-apa hanya memar ringan di jidat. Pagi itu benar -benar memberiku pelajaran berharga, pada intinya kita boleh saja bersukacita namun jangan sampai berlebihan dan tetap hati-hati ketika hendak melakukan aktivitas.
Sejujurnya setelah kejadian itu, muncul rasa trauma sedikit dalam hatiku. Aku, tidak. mau lagi ke kamar mandi jika kondisi sekitar sepi atau paling tidak aku harus menyelesaikan segala urusan kamar mandi ketika ada orang di rumah. Sepulang dari masjid ibu dan bapak langsung menenangkan perasaanku. Kemudian ibu langsung ke dapur untuk meracik soto ayam makanan favorit keluarga saat hari raya. Sembari menunggu kuah soto panas, Aku meminta maaf
"Bapak.. Ibu.. Aku mohon maaf lahir batin setulus-tulusnya. Maafkanlah anak bungsu kalian ini, Jika selama satu tahun terakhir, terlampau banyak kesalahan yang telah aku lakukan pada kalian berdua secara sengaja dan tidak." air mata jatuh basahi pipiku dan ibuku. Bapakku terlihat tegar dan kuat namun kadang beliau terharu dan menangis . Apalagi jika menghadapi momentum seperti ini. Ia terlihat menyembunyikan keharuan itu. Bapak dan ibu serentak menjawab.
"Kami juga memohon maaf padamu nak, maafkan kami jika belum bisa memberikan hal terbaik sebagai orangtuamu. Kami harap di hari fitri ini kita kembali suci dan mendapatkan ampunan dari sisi Allah SWT.Aamiin." Mendengar pernyataan semacam itu dari bapak dan ibu rasanya hatiku terasa damai. Segala bentuk beban hidup dan dosa-dosa lirih seketika setelah saling memaafkan lahir dan batin.
Komentar
Posting Komentar