Para Bidadari Tak Bersayap Dalam Hidupku
Aku bersyukur terlahir dari seorang ibu hebat , Ibu Kuntari namanya. Beliau sangat menyayangi ketiga putranya tanpa membeda-bedakan hanya karena aku terlahir prematur , sepanjang 24 tahun ini masih belum bisa berjalan dengan sempurna tanpa bantuan kruk dan kursi roda. Alhamdulillah ibuku selalu memberikan cinta, kasih , dan sayang secara merata tak pernah memudar. Ibuku mengabdi sebagai guru sekolah dasar selama 30 tahun lebih . Kini beliau sudah pensiun dan mengisi keseharian dengan berjualan sembako, membuat kue, membuat keripik rempeyek, dan membantuku menjalankan usaha bimbingan belajar untuk anak-anak sekolah, terutama berfokus pada anak yang belum lancar membaca dan menulis. Ibuku menjadi tempatku untuk berbagi segala rasa, berbagi setiap peristiwa yang terjadi sepanjang hari. Beliau sosok bijaksana dan pendengar terbaik, sehingga apa pun yang aku alami jika terasa berat bisa ringan ketika sudah membaginya dengan ibu. Ibuku sosok pekerja keras, paling memahami isi...