Keripik Tempe Dan Rempeyek Kacang



Ada begitu banyak camilan pendamping makanan utama disetiap daerah di Indonesia. Salah satu camilan paling populer dan sangat mudah untuk ditemukan, apalagi di daerah jawa adalah rempeyek dan keripik tempe. Rempeyek sendiri terbuat dari tepung beras dicampur sedikit tepung tapioka, santan kental, bumbu halus yang terdiri dari rempah, dan taburan kacang tanah atau kedelai.

Rempeyek ini sudah menjadi salah satu usaha tambahan dalam keluargaku. Alhamdulillah hampir setiap hari ada orang menca untuk dijadikan camilan, pendamping makan, dan buah tangan. Beberapa waktu lalu, kakak sepupuku Mbak Retno Siswiani tinggal di Cikarang pesan rempeyek kedelai yang merupakan kegemaran sang suami. Aku mengirimkan satu kardus rempeyek berukuran 3kg menggunakan ekspedisi JNT ekspress . Dalam waktu 3 hari sudah sampai. Bumbu yang digunakan sebagai penyedap peyek , merupakan bumbu alami tanpa MSG diracik oleh ibuku sendiri. Ada bawang putih, garam, sedikit kencur, dan ketumbar dihaluskan menjadi satu. Bapakku bertugas memarut kelapa untuk santan dan memotong-motong kacang tanah sehingga mudah untuk dicampurkan. Aku sendiri mengambil bagian sebagai taster atau tukang icip-icip dan marketing, untuk mempromosikan.

Alhamdulillah banyak yang pesan termasuk wali siswa les privatku . Ibu Sri , wali dari Ade Jaya. Beliau sering sekali pesan rempeyek ini untuk dibawa keluar kota ketika ada perjalanan dinas atau studi banding sebagai oleh-oleh khas dari Kebumen. Selain menjajakan rempeyek via daring, aku juga menjualnya di warungku dan menitipkan pada pedagang jajanan pasar yang berjualan keliling setiap pagi. Satu bungkus rempeyek berkisar antara Rp. 5.000 - Rp 7.000 tergantung isi dan jenis. Kalau untuk dijual kembali dari ibu biasanya ambil Rp 5.000 , si pedagang keliling bisa menjual antara Rp 6.000- 7.000. Rempeyek sangat cocok disantap dalam setiap suasana . Terkadang sisanya yang sudah menjadi remukan masih ibu kumpulan sebagai kremesan untuk teman makan sup dan makanan berkuah lainnya. Kadang-kadang juga sering jadi camilan teman ngobrol dan menonton televisi sampai habis satu toples tanpa disadari.

Ada lagi keripik tempe, aku juga menerima pesanan keripik tempe. Ibuku biasa membelinya dengan harga terjangkau agar bisa dijual kembali. Sebenarnya membuat keripik tempe tidak rumit tetapi aku sekeluarga belum pernah membuatnya. Jadi agar lebih mudah, akhirnya kami bekerjasama dengan produsen. Keripik tempe juga menjadi teman asyik untuk camilan terutama ketika kita sedang dalam perjalanan wisata atau kunjungan ke rumah saudara di luar kota. Keripik tempe terbuat dari tempe yang diiris tipis-tipis, kemudian diberi bumbu bawang putih, kencur, ketumbar, garam dihaluskan kemudian digoreng sampai berubah warna menjadi coklat keemasan. Biasanya dijual dengan harga kisaran Rp 7.000-10.000 Ibu Sri tadi memesan 15 bungkus rempeyek kacang dan keripik tempe untuk oleh-oleh. Alhamdulillah lancar dan berkah.

Apa camilan favorit daerahmu?
Yuk di share 

Salam Literasi 
Salam Inklusif 

#ODOPDay8

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Alasanku Menulis

Renungan Masa Depan #Tantangan1

Tokoh Inspirasiku Mas Jirfani